Sabtu, 10 April 2010

PEMANTULAN RELATIVISTIK

Pemantulan cahaya dalam kerangka acuan inersial pada dasarnya merupakan suatu analisis terhadap alihragam sistem koordinat dan konsekuensi dari teori kerelatifan ruang-waktu. Analisis terhadap sistem koordinat berarti menghubungkan suatu peristiwa (event) dalam kerangka acuan inersial yang satu ke kerangka acuan inersial lain sehingga diperoleh bentuk ataupun nilai yang baru. Prinsip relativitas khusus menyarankan bahwa tidak terdapat perbedaan setiap hukum fisis antara kerangka rehat dan bergerak seragam, pada umumnya, peristiwa fisis diinterpretasikan dengan nilai yang sama.

Dalam Teori Relativitas Khusus, Hukum-hukum fisis diformulasikan sedemikian, sehingga hukum-hukm tersebut identik untuk semua kerangka acuan inersial. Dalam batas non-relativistik, hukum fisika invarian terhadap alihragam Galileo, yaitu bahwa tidak terdapat kecepatan absolut (Brown; 1997:13). Konsekuensi dari Teori Relativitas Khusus tersebut, maka hukum pemantulan cahaya haruslah invarian bagi setiap pengamat dalam kerangka inersialnya.

Permasalahan yang sering muncul dalam penjalaran gelombang elektromagnetik adalah terdapatnya efek aberasi yang teramati oleh pengamat yang bergerak relatif. Fenomena tersebut secara tidak langsung telah diselidiki Brown pada tahun 1983. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah perbedaan antara prinsip Hero dan Fermat mengenai lintasan cahaya. Hasilnya adalah prinsip Hero dan Fermat tampak berbeda dalam perspektif klasik tetapi menghasilkan nilai yang sama dalam perspektif relativistik (Brown: 1983: 132). Perbedaan ini ditimbulkan oleh adanya efek aberasi sinar cahaya sebagai akibat dari gerak relatif cermin yaitu adanya pergeseran titik refleksi yang tampak oleh pengamat yang bergerak. Dalam menganalisisnya, Brown tidak menggunakan Prinsip Relativitas Khusus melainkan dengan menelaah secara geometri berdasarkan prinsip Hero dari kerangka cermin dan lintasan cahaya terpendek berdasarkan prinsip Fermat dari kerangka sumber. Oleh karena itu, perlu ditinjau kembali hukum pemantulan cahaya dari kerangka yang bergerak dalam perspektif mekanika relativistik. kemudian hasilnya ditelaah secara numerik. Hal ini penting dilakukan, karena sifat-sifat pemantulan akan bergantung pada gerak relatifnya. Artinya, secara fisis hukum pemantulan bergantung pada kecepatan relatif pengamat dan hukum pemantulan cahaya haruslah sama dalam setiap kerangka inersial.

Kemunculan efek aberasi pada sudut datang dan sudut pantul memungkinkan untuk dapat menganalisis dengan komputasi numerik hukum pemantulan cahaya, untuk menelaah konsistensi hukum tersebut dalam kerangka yang bergerak melalui komputasi numerik. Secara numerik, perubahan posisi sudut menurut kerangka yang bergerak dapat ditentukan oleh fungsi spline yaitu suatu fungsi matematis yang menginterpolasi data sedemikian, sehingga interpretasi data tersebut dapat berbentuk polinomial linear, kuadratik atau bentuk kubik tergantung bagaimana jenis interpolasi yang dipilih.

Permasalahan lain yang muncul adalah menentukan hubungan antara efek aberasi sebagai fungsi dari sudut datang ataupun sudut refleksi secara numerik, karena secara eksak sulit untuk ditentukan. Secara teoretis, ditentukan dengan mengalihragamkan sistem koordinat. Dengan demikian, secara numerik, ditentukan oleh syarat orientasi cermin terhadap sumbu-sumbu koordinatnya dan fungsi spline. Akibat adanya efek aberasi sebagai konsep relatif dalam pemantulan, bentuk permukaan cermin yang tampak oleh pengamat bergerak haruslah relatif bergantung pada pengamat dan menjadi problematik yang menarik untuk diteliti dengan komputasi numerik.

Sejauh ini, kita masih membahas hukum pemantulan cahaya dalam kerangka yang rehat dan banyak dijumpai di beberapa literatur maupun buku ajar fisika. Telaah mengenai hukum pemantulan dalam kerangka yang bergerak belum dilakukan di Universitas Negeri Gorontalo. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menelaah fenomena ini dari sudut pandang Teori Relativitas Khusus dengan analisis numerik.

Dalam penelitian ini, ditinjau kembali sifat-sifat hukum pemantulan cahaya. Pada awalnya, hukum tersebut ditinjau dalam bentuk skalar, kemudian dikembangkan ke dalam bentuk vektor. Analisis bentuk skalar dibahas dalam bentuk analitik melalui alihragam sistem koordinat sedangkan yang lain dalam bentuk vektor atas pertimbangan geometri. Pada bagian pertama, kita akan menyelidiki fenomena aberasi relativistik sinar datang. Pada bagian kedua, kita akan menyelidiki fenomena fisis sinar refleksi. Semuanya ditelaah dengan menentukan sistem koordinat dan aljabar biasa. Setelah diperoleh bentuk persamaan koordinatnya maka dialihragamkan menurut alihragam Lorentz khusus kemudian ditentukan secara numerik.

Materi hari keempat MK Pemrograman

Input dan output program
Kadang kala kita ingin memberi input untuk
program yang kita buat tanpa melalui keyboard
tetapi dengan menggunakan file. Ini bisa
dilakukan dengan menggunakan tanda <. Ini bisa
dilakukan di linux dan cygwin.
$./coba.exe < inputfile
Tentunya inputfile berisi semua data yang
dibutuhkan oleh program, seperti kita mengetik
satu per satu.
Input <
Kadang kala juga kita ingin output dari program
bukan ke layar melainkan ke sebuah file. Ini bisa
dilakukan dengan menggunakan tanda >.
$./coba.exe > outputfile
$./coba.exe >> outputfile
Cara pertama: file baru dibuat setelah itu baru diisi
dengan output program
Cara dua: jika nama file sudah ada, output
program ditambahkan dalam file tersebut.
Output >, >>
Jika input dari sebuah file dan output ke sebuah
file juga bisa dilakukan sekaligus dengan
$./coba.exe <> outputfile
Input <>, >>
Pointer
Jika kita deklarasikan sebuah variabel, contohnya,
float g;
maka
&g adalah merupakan “alamat dari” variabel g.
cout << g; // luaran adalah nilai variabel g
cout << &g; // luaran adalah alamat variabel g
Operator &
Sebuah pointer adalah sebuah variabel yang
isinya alamat sebuah variabel lain.
Cara deklarasi pointer: dengan menambahkan
tanda * sebelum nama variabelnya seperti ini:
Tipe *nama;
int *a; // sebuah pointer tipe int
float *b[2]; // sebuah array pointer
Apa itu pointer?
Jika kita deklarasikan sebuah pointer, contohnya,
float *p;
maka
*p adalah merupakan nilai pada alamat sebuah
variabel. “nilai yang ditunjukkan oleh” p.
p = &a;
cout << p; // luaran adalah alamat variabel a
cout << *p; // luaran adalah nilai variabel a
Operator *
int main()
{
float a; // variabel tipe float
float *p; // sebuah pointer tipe float
a = 2.3;
p = &a; //variabel p berisi alamat variabel a
cout << a << endl;
*p = 4.2; // kita ubah nilai variabel a
cout << a << endl;
}
Contoh
Sebuah pointer juga bisa berisi alamat sebuah
array.
int *p, b[10];
p = b; // ingat tanpa & karena sebuah array
// atau bisa juga dengan
p = &b[0];
Pointer p menunjukkan alamat element pertama
array b.
Pointer dan Array
Operasi yang bisa dilakukan selain menggunakan
* adalah + penambahan dan – pengurangan.
contoh:
int *p, b[10];
p = b; // p menunjuk ke alamat b[0]
p = p + 1; // p menunjuk ke alamat b[1]
p--; // kembali ke alamat b[0]
p = p + 5; // p menunjuk ke alamat b[5]
Operasi Pada Pointer
int main()
{
float a[4]={2,4,6,8}; // array variabel tipe float
float *p; // sebuah pointer tipe float
p = a;
cout << *p; // nilai a[0] yaitu 2
cout << *(p+3); // nilai a[3] yaitu 8
*p = 5; // kita ubah nilai variabel a[0] = 5
*(p+2) = 3; // a[2] = 3
}
Contoh
*p++; // ini membingungkan mana yang lebih
dulu ++ atau *
Sebaiknya ditulis
*(p++); // atau
(*p)++; // bedanya apa?
Operasi Pada Pointer
Sebuah pointer bisa juga menunjukkan alamat ke
sebuah pointer. Untuk deklarasi pointer ini dengan
menambahkan lagi tanda * sebelum nama
variabel.
float x;
float *y = &x; // pointer
float **z = &y; // pointer ke pointer
z menunjukkan ke y dan y menunjuk ke x;
Pointer menunjuk pointer
Sebuah null pointer adalah sebuah pointer biasa
yang tidak menunjuk ke variabel manapun.
float *x = 0;
x tidak menunjuk manapun.
Null Pointer
Selain itu pointer juga bisa menunjuk ke sebuah
fungsi. Ini karena definisi fungsi memiliki
alamat/alokasi memory tersendiri di memory
komputer. Caranya dengan memberi kurung pada
nama fungsi dan diberi tanda * sebelum nama
seperti ini:
float (*akar)(float x);
Pointer untuk fungsi
float hitung(float x, float (*operasi)(float))
{
return (*operasi)(x);
}f
loat akar2(float x)
{
return sqrt(x);
}
int main()
{ float y = 2, z;
float (*a2)(float) = akar2;
z = hitung(y,a2);
....
Contoh
Deretan huruf
Array huruf atau karakter
Sebuah kata atau kalimat bisa dibuat dengan
menggunakan deretan huruf atau array char.
char nama[30];
char nama[30]={'N','E','W','T','O','N'};
char nama[30]=”NEWTON”;
Setelah akhir kata diisi dengan null character “\0”.
[N|E|W|T|O|N|\0| | | |...]
char
Cara lain:
char [] nama={'N','E','W','T','O','N'};
char [] nama=”NEWTON”;
Disini besar array ditentukan secara automatis
sesuai dengan jumlah huruf dan null character.
char
Memori Dinamik
Dalam membuat array, kita mendeklarasi dengan
float s[100];
Dengan deklarasi ini, komputer mengalokasikan
memori untuk menampung 100 varibel yang
bertipe float. Besarnya array s tidak bisa diubah
atau statik.
Jadi jika kita menggunakan cara ini kita harus
menyiapkan jumlah array yang cukup. Jika kurang
akan terjadi error.
Memori statik
Jika kita memiliki array yang besarnya/ukurannya
bisa berubah kita perlu mengunakan array
dinamik. Caranya dengan menggunakan operator
new dan new [].
Memori Dinamik
Untuk menggunakan operator new, kita perlu
menambahkan
#include
Caranya:
Pointer = new tipe[jumlahnya];
float *a; // pointer untuk alokasi memory
a = new float[30];
Operator new dan new []
Jika kita tidak memerlukan lagi alokasi memori,
kita perlu mendelete array itu agar bisa digunakan
untuk hal yang lain.
Caranya:
delete pointer; // untuk satu elemen
delete [] pointer; // untuk array
Operator delete dan delete []

Materi hari ketiga MK Pemrograman

Fungsi dan Array
Di setiap program C++, kita harus
mendefinisikan /mendeklarasikan fungsi main(),
karena fungsi main() yang dilakukan pertama.
int main()
{.
.....
return 0;
}
Fungsi
Format deklarasi fungsi:
Tipe NamaFungsi(deklarasi parameter)
{
----- isi fungsi
return sesuatu;
}
Tipe – Tipe nilai yang di hasilkan oleh fungsi
Deklarasi parameter – Ini berbentuk “tipe nama
variabel”.
{ --- } - Menandakan awal dan akhir fungsi.
return sesuatu – Akhiri program dan kembalikan
nilai fungsi
Fungsi
Ada Dua Cara:
1) Deklarasi dan definisi sebelum fungsi main()
2) Deklarasi sebelum dan definisi sesudah fungsi
main()
Deklarasi Fungsi
#include
using namespace std;
// deklarasi dan definisi
double tambah(double a, double b)
{
return (a+b);
}
int main()
{
cout << tambah(3, 5);
}
Fungsi, Cara 1
#include
using namespace std;
double tambah(double a, double b); // deklarasi
int main()
{
cout << tambah(3, 5);
}/
/ definisi
double tambah(double a, double b)
{
return (a+b);
}
Fungsi, Cara 2
#include
using namespace std;
double seratus(void); // deklarasi
int main()
{
cout << seratus;
}/
/ definisi
double seratus(void)
{
return 100;
}
Fungsi, Void 1
#include
using namespace std;
void cetakgaris(void); // deklarasi
int main()
{
cetakgaris();
}/
/ definisi
void cetakgaris(void)
{
cout << “--------------------------------------”;
}
Fungsi, Void 2
Cara 1) Input menggunakan nilai
Seperti sebelumnya:
double tambah(double a, double b);
Cara 2) Dengan menggunakan
referensi
Dua Cara Input/masukan Fungsi
#include
using namespace std;
void limakali(double &x); // deklarasi
int main()
{ double a = 2;
limakali(a); // a = 2*5
}
void limakali(double &x)
{
x *= 5;
}
Fungsi
#include
using namespace std;
void tukar(double &x, double &y); // deklarasi
int main()
{ double a = 2, b =5;
tukar(a,b);
}
void tukar(double &x, double &y)
{
double z;
z = x;
x = y;
y = z;
}
Fungsi
#include
using namespace std;
double x=2; // global variabel x
void limakalix(void); // deklarasi
int main()
{ double a = 2; //local variabel
limakalix(); // x*5 = 10
limakalix(); // x*5 = 50
}
void limakalix(void)
{
x *= 5
}
Fungsi, Variabel global
Kita bisa mendeklarasikan banyak fungsi dengan
nama fungsi yang sama asalkan tipe inputnya
berbeda. Contoh:
int tambah(int a, int b)
{
return (a+b)
}
double tambah(double a, double b)
{
return (a+b)
}
Fungsi, Overloaded
Keyword inline digunakan untuk menambahkan
kode fungsi itu dimanapun fungsi itu dipanggil.
Format:
Inline tipe nama(deklarasi parameter){ ...isi... }
Fungsi inline ini berguna untuk mempercepat
jalannya program, tetapi ini bisa memperbesar
ukuran program.
Fungsi, Inline
Array
Format:
Tipe nama[jumlah];
Contoh:
Int g[10]; // buat array dengan 10 elemen
Elemen dimulai dengan indeks 0, jadi elemen
diakses dengan cara nama[indeks]
g[0] = 1; g[9]=10;
Variabel Array
Contoh:
double w[6] ={0,4,5,1,3,4}
//cetak isi array
for(int i = 0; i<6; i++){
cout << w[i] << endl;
}
Akses Array
Format:
Int g[5]={1,2,3,4,5}; // buat array 5 elemen
g[0] = 1; g[9]=10;
Inisialisasi Array
Format:
Tipe nama[jumlah][jumlah]; // dua dimensi
Tipe nama[jumlah][jumlah][jumlah]; // tiga dimensi
Int g[5][2]; // buat array 5x2 elemen
Int h[4][2][5]; // array 4x2x5 elemen
Ingat indeks dimulai dari angka 0!!!
g[0][0] = 1; g[1][1]=10;
h[0][0][0] = 0; h[2][1][4] = 21;
Array Multidimensi
Contoh:
void cetaknilai(int a[],int n)
{
for(int i = 0; icout << a[i] << endl;
}
}
Array sebagai input fungsi
Contoh:
void cetaknilai(int a[][4],int n)
{
for(int i = 0; ifor(int j = 0; i<4; j++){
cout << i << “ “ << j;
cout << “ “<< a[i][j] << endl;
}
}
}
Array sebagai input fungsi
Contoh:
int main()
{
char nama[20] = “Einstein”;
cout << “nama : “ << nama;
return 0;
}
String dibuat dengan array char

Materi hari kedua MK Pemrograman

Pengenalan C++
http://www.cplusplus.com/doc/tutorial/
Hello.cpp
// my first program in C++
Ini sebuah baris komentar. Semua baris yang
berawalan dengan dua garis miring (//) adalah
komentar dan ini tidak mempengaruhi kerja
sebuah program. Ini biasa digunakan untuk
menjelaskan secara singkat arti/maksud
step/langkah didalam program.
Contoh
float t; // variabel untuk waktu
Cara Lain untuk Komentar adalah dengan
menggunakan
/* ......*/
#include
Baris ini yang berawalan dengan tanda (#) adalah
perintah-perintah untuk preprocessor. Perintahperintah
ini bukan barisan code yang biasanya. Ini
diperuntukkan bagi preprocessor dari kompiler.
Dalam perintah diatas #include
memberitahu preprocessor untuk memasukan
iostream standard file. Iostream file memiliki
deklarasi-deklarasi librari C++ untuk standard
input-output. Ini dimasukkan karena akan
digunakan di dalam program.
using namespace std;
Semua bagian dari C++ standard library
dideklarasikan di dalam sebuah namespace yang
bernama std. Jadi untuk mengakses library ini kita
mendeklarasikan dengan ekspresi ini. Ini yang
sering digunakan di program C++ yang memakai
standard library.
int main ()
Baris ini merupakan awal dari definisi dari fungsi
main. Fungsi main adalah titik dimana semua
program C++ memulai exsekusinya, tidak
tergantung dari tempat di dalam source code.
Tidak peduli ada fungsi-fungsi yang dideklarasikan
sebelum atau sesudah itu, instruksi-instruksi yang
ada di dalam main selalu yang pertama di
jalankan. Jadi sangat penting semua program C+
+ mempunyai fungsi main.
cout << "Hello World!"; Ini adalah sebuah C++ statement. cout adalah standard output di C++. Arti dari seluruh statement di atas adalah insert sebuah deretan huruf-huruf yang mana disini berisi Hello World!. return 0; Statement return menyebabkan selesainya fungsi main. return bisa diikuti dengan return code (disini dikembalikan nilai 0). sebuah return code 0 untuk fungsi main biasanya diartikan programnya berjalan tanpa masalah. Ini yang paling sering dipakai untuk mengakhiri program C++. { ...} Ini digunakan untuk menggabungkan banyak statement menjadi satu bagian. Disini semua statement menjadi bagian fungsi main. GCC Untuk mengkompile file C++ kita menggunakan GCC yang tersedia gratis di linux OS dan Cygwin Cara Kompilasi: $ gcc filename.cpp $ gcc filename.cpp -o progname $ g++ filename.cpp -o progname Cara menjalankan $ ./progname Layout Identifiers Sebuah identifier yang benar adalah sebuah deretan satu atau lebih huruf-huruf, angka-angka atau garis bawah (_). Spasi, tanda seru, tanya, koma dan titik tidak bisa dipakai dalam sebuah identifier. Hanya huruf-huruf, angka-angka dan satu garis bawah yang sah/benar. Sebagai tambahan identifier variabel selalu dimulai dengan huruf dan bisa juga dengan garis bawah (_ ), tapi ini biasanya untuk fungsi-fungsi yang ada di kompiler. Huruf tidak boleh mengawali sebuah variabel. reserved keywords asm, auto, bool, break, case, catch, char, class, const, const_cast, continue, default, delete, do, double, dynamic_cast, else, enum, explicit, export, extern, false, float, for, friend, goto, if, inline, int, long, mutable, namespace, new, operator, private, protected, public, register, reinterpret_cast, return, short, signed, sizeof, static, static_cast, struct, switch, template, this, throw, true, try, typedef, typeid, typename, union, unsigned, using, virtual, void, volatile, wchar_t, while Kata-kata diatas tidak bisa dijadikan identifier karena sudah dipakai oleh bahasa C++ Variables. Data Types. Deklarasi Unsigned, Signed Data types char, short, long dan int bisa bersifat signed or unsigned tergantung dari interval bilangan yang direpresentasikan. Signed types bisa mempunyai kedua nilai positif dan negatif. Tetapi unsigned hanya mempunyai nilai positive saja. Scope of variables Initialization of variables Defined constants (#define) Ini sebuah perintah untuk preprocessor untuk mensubstitusi sebuah variabel atau fungsi. Contoh Declared constants (const) Operator Assignment (=) Arithmetic operators Compound assignment Increase and decrease (++, --) Relational and equality operators ( ==, !=, >, <, >=, <= ) Examples Logical operators ( !, &&, || ) ! - tidak && - dan || - atau Control Structures – If Control Structures – else Control Structures - for Control Structures – while do-while Standard Input (cin). cout & cin Penggunaan cout #include
using namespace std;
Int main(void)
{
cout << “ Saya bisa C++ “ <<>
using namespace std;
int main()
{
float a;
cout << “input bilangan desimal:”<<>> a;
cout << “ bilangannya adalah ” << a =" 2;" b=" 1.0," c ="3.0;">, <, >=, <= ) Examples Logical operators ( !, &&, || ) ! - tidak && - dan || - atau Konstanta #include
using namespace std;
# define PI 3.14159
int main()
{
const float pi = 3.14159;
cout << “ bilangan pi = ” << pi =" ”">
#include
using namespace std;
# define PI 3.14159
int main()
{
const float pi = 3.14159;
cout << “ sin(pi) = ” <<>
using namespace std;
# define PI 3.14159
int main()
{
const float pi = 3.14159;
cout << “ bilangan pi = ” << pi =" ”" pi =" 3.14159;" pi =" 3.14159;" pi =" 10;">> kompiler error
Library untuk fungsi-fungsi
Matematika
#include
#include
using namespace std;
# define PI 3.14159
int main()
{
const float pi = 3.14159;
cout << “ sin(pi) = ” <<>
#include
using namespace std;
int main()
{
double a = 3, b = 5; //panjang sisi segitiga
//panjang sisi miringnya
cout << “ c = ” << operator =" +" b=" 10;" a =" B;" a =" A" a =" B" c =" D" a =" a" a =" a*5" a =" a/5" a =" a" a =" a" a =" 2;" a =" 2;" b =" ++A;" b =" A++;" a =" 3," b =" 3" a="3," b="2" logika ="=",!=",<,">,<=,>=,!,&&,||
== sama dengan
!= tidak sama dengan
<>= lebih besar sama dengan dari
! tidak
&& dan
|| atau
Contoh
Operator ?
Format:
Syarat ? Nilai1: Nilai2;
Contoh:
A = 3;
B =2;
C = (A<< cout=""><< “a lebih kecil dari b \n”; if(a<< “a lebih kecil dari b \n”; if(a>b) cout << “a lebih besar dari b \n”; if(a<<”............................\n”; cout << “a lebih kecil dari b\n”; cout << “=============\n”; } else Format: if(syarat) statemen else statemen Contoh if(a<< “a lebih kecil dari b \n”; if(a>=b) cout << “a lebih besar dari b \n”; if(a<< “a lebih kecil dari b \n”; else cout << “a lebih besar dari b \n”; else Format: if(syarat) statemen else statemen Contoh if(a<< “a lebih kecil dari b \n”; else if(a==b) cout << “a sama dengan b \n”; else cout << “a lebih besar dari b \n”; Pengulangan (loop) for, while, do while while Format: while (syarat benar) statemen Contoh: int n; n = 1; while (n<10){ n =" 1;" n="1;n<10;n++){" n="1;n<10;n++){" n="1;n<10;n++){" n="="7)" n="1;n<10;n++){" n="="7)" x =" 1”;" x =" 4”;">

Solusi Tugas 1 MK Pemrograman

Belajar C++
Solusi untuk Tugas 1
9 April 2010
1. Program untuk mengkonversi sebuah nilai temperature dalam derajat
Celcius (TC) ke derajat Fahrenheit (TF ) bisa dilihat dibawah ini. Kita
menggunakan rumus
TF = (9:0=5:0)TC + 32 (1)
. Disini input program adalah TC dan output program adalah TF .
Dalam program kita mendeklarasi dua variabel untuk menampung
dua nilai suhu yaitu TC dan TF .
/* solusi1-1.cpp
*
* Solusi Tugas 1 No 1
* Program untuk konversi temperature/suhu dari
* derajat Celcius ke derajat Fahrenheit
*/
#include
using namespace std;
int main()
{
float Tc, Tf; // Suhu Celcius Tc, Suhu Fahrenheit Tf
// masukkan input
cout << "Masukkan suhu dalam derajat Celcius : " <<>> Tc;
// hitung suhu dalam Fahrenheit
Tf = (5.0/9.0)*Tc + 32.0;
1
// output
cout << "Suhu dalam derajat Fahrenheit adalah : "; cout << s =" (x+y+z)="3" p =" p3">
#include // library fungsi-fungsi matematis
using namespace std;
int main()
{
float x, y, z; // tiga bilangan
float s, p; // nilai rata-rata
// masukkan input
cout << "Masukkan tiga bilangan desimal : " <<>> x;
cin >> y;
cin >> z;
// hitung nilai rata-rata
s = (x + y + z)/3.0;
p = pow(x*y*z,1.0/3.0);
2
// output
cout << "nilai rata-rata tiga bilangan ini adalah : " << s = " << s; cout << " p =" " 693="t1="2" t1="2" t1="2">
#include
using namespace std;
int main()
{
float N0, N; // Jumlah inti awal dan N(t)
float waktu_paruh, lambda; // konstanta peluruhan
float t; // interval waktu
1
// masukkan input
cout << " PROGRAM PELURUHAN BAHAN RADIOAKTIF " << n0 =" ">> N0;
cout << "Masukkan waktu paruh = " <<>> waktu_paruh;
cout << "Masukkan interval waktu t = " <<>> t;
// mitung jumlah inti setelah waktu t
lambda = 0.693/waktu_paruh;
N = N0*exp(-lambda*t);
//output
cout << "Jumlah inti setelah t = " <<>
using namespace std;
int main()
{
float nilai = 0.0;
// masukkan input
cout << "Masukkan nilai anda dalam angka : " <<>> nilai;
// dapatkan nilai dalam huruf
cout << "nilai dalam huruf adalah : " <<>= 8.0) cout << "A "; else if(nilai <>= 7.2) cout << "B+"; else if(nilai <>= 6.5) cout << "B "; else if(nilai <>= 6.0) cout << "C+"; else if(nilai <>= 5.6) cout << "C "; else if(nilai <>= 5.0) cout << "D+"; else if(nilai <>= 4.6) cout << "D"; else cout << "E "; cout << s =" 13" s =" Xn" i="1" i3 =" n2(n" 4 =" 1" s =" \sum_{i="1}^n">
using namespace std;
int main()
{
long int n = 0; // nilai n
long int s1, s2; // jumlah dengan cara dua rumus
// masukkan input
cout << "Program untuk menghitung jumlah S" << n =" ">> n;
//hitung S1
s1 = 0; // inisialisasi nol
for(long int i = 1; i<=n; i++){ s1 = s1 + i*i*i; // kita tambahkan satu per satu } //hitung S2 s2 = (n*n*(n+1)*(n+1))/4; cout << " S1 = " << s2 = " << s2 << endl; cout << " 4="" s1="=s2)" cout=""><<" BERHASIL !!! " << x =" 0" x =" ">
#include
using namespace std;
int main()
{
float x, dx;
// masukkan input
cout << "Masukkan nilai dx = " <<>> dx;
cout <<" Table cos(x) di bawah ini " << endl;
cout <<" x \t cos(x)" << endl;
// hitung jumlah baris dalam tabel
for(x = 0; x<=1.0; x+=dx){
cout << x << "\t " << cos(x) << endl; // buat baris satu per satu
}
5
return 0;
}

Keajaiban Sedekah

Urusan sedekah adalah urusan hati & keikhlasan setiap umat di dunia ini. Ada yang merasa bahwa setiap harta/uang yang dia terima adalah milik sekaligus hak pribadinya & tidak untuk siapa-siapa apalagi untuk dibagi-bagikan. Audzubillahmindzalik.., namun ada banyak juga berpendapat bahwa setiap harta/uang yang diterimanya adalah titipan Allah semata & wajib disedekahkan kepada yang berhak.
Bagi hamba Allah yang merasa bahwa semua harta serta kedudukan adalah titipan, dengan jiwa yang besar & hati yang tulus ikhlas akan mengeluarkan kewajibannya, walaupun apa yang dia cintai dia korbankan, walaupun dalam keadaan tak punya apapun & terbelit kemiskian, akan tetap rela memberikanya demi mendapat Ridlo Allah SWT.
Aku masih dalam taraf belajar tentang keimanan apalagi soal sedekah, aku hanya ingin berbagi cerita betapa Keajaiban Sedekah itu benar-benar ADA & Allah sungguh Maha Kaya & Pemurah.
Minggu siang, tak seperti biasa aku menyalakan TV, ketemulah salah satu TV Swasta yang menayangkan Acara Keajaiban Sedekah, Tausyiah dibawakan oleh Ust. Yusuf Mansur dengan gaya bahasa sederhana, mudah dipahami, dibumbuhi bahasa gaul ala betawi, mudah dicerna, enak didengar & langsung masuk & mengena direlung hati yang dalam.
Kebetulan ada 2 Nara sumber yang dihadirkan dalam Acara tsb. mengupas betapa Keajaiban Sedekah itu telah merubah hidupnya mengalami kesulitan & dengan bersedekah Allah telah menggangkat semua kesulitan yang dialaminya dalam waktu yang "takjub" bahkan Allah melipat gandakan bakhan berlipat-lipat dari sedekah yang dikeluarkan. Sosok Bapak muda, Bpk. Drs. Mulyadi, MM, secara ikhlas & penuh haru menceritakan bahwa saat itu beliau terlilit hutang bermilyar-milyar, bahkan semua harta & rumah yang beliau miliki serta rumah ibunya akan disita oleh pihak bank, belum lagi hutang-hutang & piutang yang macet.
Jum’at sepulang mendengarkan "vonis eksekusi" penentuan tanggal penyitaan rumah dari bank, beliau begitu kalut, mobil BMW nya tersita, beliau praktis naik bus way yang dalam hidupnya belum pernah merasakan naik bus way. Sehingga kalutnya akhirnya beliau memutuskan turun & mampir ke Masjid Al-Azhar untuk berikhtikaf & secara kebetulan saat itu sedang ada Tausyiah dari Ust. Yusuf Mansur mengulas tentang Keajaiban Sedekah. Beliau masih belum percaya ada keajaiban sedekah, tapi beliau penasaran ingin mengikuti tausyiah tsb. Ketika Ust. Yusuf Mansur menghimbau jamaah untuk mensedekahkan apa yang dimiliki jamaah saat hadir di masjid tsb. (apa saja untuk disumbangkan dengan hati ikhlas, Insya Allah, Allah akan mengangkat segala kesulitan kita). Satu-satunya harta yang beliau miliki saat hadir, hanya jam tangan kesayangannya, jam tangan yang beliau impikan untuk dimiliki sejak kecil. Jam Bulgary seharga US$ 300.00 dengan ikhlas & maja terpejam beliau letakkan disurban yang telah disedikan oleh Ust. Yusuf Mansur bagi para jamaah yang hadir untuk menyumbangkan apa saja yang dibawa saat itu. "Kriiinggg..", telpon genggam Pak Mulyadi berdering tak berapa lama setelah menyumbangkan jam tangan idamannya. Beliau masih belum percaya adanya keajaiban sedekah walaupun rekanannya yang menelpon mengabarkan bahwa proposal proyeknya telah disetujui. Beliau masih didalam masjid & masih belum yakin akan keajaiban tsb. Sabtu, Minggu dilaluinya & rekanannya telah mengabarkan bahwa nilai proposal proyeknya seharga 3 Milyar telah disetujui tapi tetap belum yakin. "Hari Eksekusi" pun tiba, Senin. Petugas bank yang beliau tunggu-tunggu ternyata belum datang juga. Dengan hati galau beliau menerima telp petugas bank yang mengabarkan bahwa penyitaan dibatalkan karena petugas bank mendengar bahwa proyek beliau disetujui. Subhanallah… "Betapa hati saya sungguh terharu, ketika saya ke ATM, & terlihat direkening bank saya telah masuk uang sebesar Rp. 3.000.000.000,-," begitu ucapan Pak Mulyadi dengan suara agak parau terharu bahagia agak berkaca-kaca membagikan sharing Keajaiban Sedekah dihadapan Jamaah di salah satu Masjid Tanah Abang Blok A & juga dihadapan para pemirsa televise siang itu. Subhanallah..Allahu Akbar… Sekian persen dari nilai tsb. telah disumbangkan ke Dewan Masjid Al-Azhar. Saya tertegun, terharu, merinding mendengar sharing beliau yang menurut Pak Ust. Yusuf Mansur, bhw. Beliau adalah Ketua Dewan Masjid DKI (cmiiw), jaditinggal menunggu jebolnya pipa pahala tsb. untuk terus mengalir. Ada banyak saksi hidup yang mengalami kejaiban sedekah tsb., salah satunya adalah artis penyanyi Ikang Fauzi yang kebetulan juga menjadi nara sumbernya. Betapa Bung Ikang yang tadinya merasa bahwa buat apa bersedekah sudah capek-capek mencari uang, itukhan hak saya, saya tabung. Namun setelah mendengar salah satu ceramah ttg. Sedekah beliau mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bung Ikang merasa, walaupun tetap menabung dibank tapi hidupnya tetap tidak berubah tanpa bersedekah. Menabunglah untuk akherat & duniamu melalui sedekah.
Aku ada cerita lagi, 2 stories saja ya yang saya dapat dari Ust. Yusuf Mansur yang berbagi cerita siang itu di TV.:

1. Seorang ibu A mengeluhkan anaknya sudah 5 bulan tidak bayar SPP, suatu hari ibu tsb. mempunyai uang senilai lima puluh ribu, disampaikannya kabar gembira tsb. ke anaknya bahwa besok kita akan melunasi uang SPP yang tertunggal sebanyak 5 bulan.
Suatu pagi, rumahnya didatangi oleh seorang ibu B (tetangganya) yang menangis tersedu-sedu & mengeluh bahwa anaknya belum bayar SPP selama 7 bulan, & bermaksud untuk pinjam. Dengan hati ikhlas ibu A memberikannya uang lima puluh ribu tsb. ke Ibu B. Betapa tulus hati Ibu A tsb., tak berselang lama Ibu A mendapat kabar bahwa anaknya mendapat bea siswa & dibebaskan dari uang SPP…

2. Seorang Pemuda yang sudah sekian tahun belum juga mendapatkan pekerjaan, kemudian dia nadzar "Bila suatu saat nanti mendapat pekerjaan, saya tidak membutuhkan uangnya yang penting saya bekerja",begitu nadzarnya. Singkat cerita, akhirnya mendapat panggilan kerja. "Tanpa CV & cukup KTP saja, anda bisa langsung kerja, & tempat kerja anda bisa dilantai 1, 10, 8 diruang mana saja, anda kami terima sebagai office boy," begitu penjelasan sang pewawancara. Satu bulan kemudian, pemuda tsb. gajian, dia ingat akan janjinya bahwa dia tidak membutuhkan uang hanya pekerjaan saja. Dengan jiwa besar, uang hasil keringatnya selama sebulan disumbangkan kepada kaum dhuafa. Allah Maha Pemurah, Maha Pengasih. Pemuda yang bekerja sbg. Office boy tsb. telah bergaji hampir 8juta-10juta perbulan, darimana? Ternyata Allah memberikan pahala itu datangnya dari segala arah, salah satu contohnya, saat pemuda tsb. disuruh beli mie ayam sipenyuruh memberikan uang 200rb, & kembaliannya diberikan ke pemuda office boy tsb., & ada saja rejeki itu datang tak disangka-sangka. Oppss…, time is up, waktuku habis nih, semoga sharingku bisa menggugah untuk rajin bersedekah, aku pernah mendengar salah satu Tausyiah dari Mbak Sasha (DT Jkt. Saat Tour DT ke Bandung) bahwa 3 permohonan doa dari orang-orang yang meninggal dunia (dikutip dari La Tansa Book, buku terlaris di Timor Tengah, cmiiw).
Ya Allah, seandainya aku diberi kesempatan satu kali saja, aku akan melaksanakan Sholat Sunnah.
Ya Allah, seandainya aku diberi kesempatan satu kali saja, aku akan terus mengucapkan Shalawat.
Ya Allah, seandainya aku diberi kesempatan satu kali saja, aku akan terus melaksanakan SEDEKAH.
Betapa pentingnya sedekah, Hari ini Bulan ini Bulan Suci Ramadhan, bulan penuh rahman, saat yang terbaikuntuk berlomba-lomba memperbanyak sodaqah.., Insya Allah, Keajaiban Sedekah merubah hidup kita..Amiin. Segala kesalahan & kekurangan datangnya dari saya yang jauh dari kesempurnaan, & segala kebenaran hanyalah datangnya dari Allah.. Selamat Berpuasa, kita jemput hidayah Allah.. (Ust. Yusuf Mansyur)

Dahsyatnya Al-Qur'an

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terangterangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)

“Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Riwayat Al-Bukhari)

“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

“Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

“Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim)

“Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

“Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.” (Riwayat At-Tirmidzi)
Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman:
“Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (Riwayat Tirmidzi)

“Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi)

“Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I)

“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Dawud)

Abdul Humaidi Al-Hamani, berkata: “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Jumat, 09 April 2010

Akhlak Nabi Muhammad SAW

A’uudzu billahi minasy syaithanirrajiim Bismillahirrahmanirrahim Allahumma salli ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa sahbihi wasallim

Setelah Nabi sallAllahu ‘alaihi wasallam wafat, seketika itu pula kota Madinah bising dengan tangisan ummat Islam; antara percaya – tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat. Beberapa waktu kemudian, seorang arab badui menemui Umar dan dia meminta, “Ceritakan padaku akhlak Muhammad!”. Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui tersebut menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yg sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib.

Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi.

Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad sallAllahu ‘alayhi wasallam. Dengan berharap-harap cemas, Badui ini menemui Ali. Ali dengan linangan air mata berkata, “Ceritakan padaku keindahan dunia ini!.” Badui ini menjawab, “Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini….” Ali menjawab, “Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad sallAllahu ‘alayhi wasallam, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung! (QS. Al-Qalam[68]: 4)”

Badui ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam yang sering disapa “Khumairah” oleh Nabi ini hanya menjawab, khuluquhu al-Qur’an (Akhlaknya Muhammad itu Al-Qur’an). Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam itu bagaikan Al-Qur’an berjalan. Badui ini tidak puas, bagaimana bisa ia segera menangkap akhlak Nabi kalau ia harus melihat ke seluruh kandungan Qur’an. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca dan menyimak QS Al-Mu’minun [23]: 1-11.

Bagi para sahabat, masing-masing memiliki kesan tersendiri dari pergaulannya dengan Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam. Kalau mereka diminta menjelaskan seluruh akhlak Nabi, linangan air mata-lah jawabannya, karena mereka terkenang akan junjungan mereka. Paling-paling mereka hanya mampu menceritakan satu fragmen yang paling indah dan berkesan dalam interaksi mereka dengan Nabi terakhir ini.

Mari kita kembali ke Aisyah. Ketika ditanya, bagaimana perilaku Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam, Aisyah hanya menjawab, “Ah semua perilakunya indah.” Ketika didesak lagi, Aisyah baru bercerita saat terindah baginya, sebagai seorang isteri. “Ketika aku sudah berada di tempat tidur dan kami sudah masuk dalam selimut, dan kulit kami sudah bersentuhan, suamiku berkata, ‘Ya Aisyah, izinkan aku untuk menghadap Tuhanku terlebih dahulu.’” Apalagi yang dapat lebih membahagiakan seorang isteri, karena dalam sejumput episode tersebut terkumpul kasih sayang, kebersamaan, perhatian dan rasa hormat dari seorang suami, yang juga seorang utusan Allah.

Nabi Muhammad sallAllahu ‘alayhi wasallam jugalah yang membikin khawatir hati Aisyah ketika menjelang subuh Aisyah tidak mendapati suaminya disampingnya. Aisyah keluar membuka pintu rumah. terkejut ia bukan kepalang, melihat suaminya tidur di depan pintu. Aisyah berkata, “Mengapa engkau tidur di sini?” Nabi Muhammmad menjawab, “Aku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. itulah sebabnya aku tidur di depan pintu.” Mari berkaca di diri kita masing-masing. Bagaimana perilaku kita terhadap isteri kita? Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam mengingatkan, “berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya.” Para sahabat pada masa Nabi memperlakukan isteri mereka dengan hormat, mereka takut kalau wahyu turun dan mengecam mereka.

Buat sahabat yang lain, fragmen yang paling indah ketika sahabat tersebut terlambat datang ke Majelis Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam memanggilnya. Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup dengan itu, Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam pun melipat sorbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi malah mencium sorban Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam tersebut.

Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbannya untuk tempat alas duduk kita. Bukankah kalau mendapat kartu lebaran dari seorang pejabat saja kita sangat bersuka cita. Begitulah akhlak Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani bawahannya. Dan tengoklah diri kita. Kita adalah pemimpin, bahkan untuk lingkup paling kecil sekalipun, sudahkah kita meniru akhlak Rasul Yang Mulia.

Nabi Muhammad sallAllahu ‘alayhi wasallam juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca kitab-kitab hadis, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam selalu memujinya. Abu Bakar- lah yang menemani Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam ketika hijrah. Abu Bakarlah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam sakit. Tentang Umar, Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam pernah berkata, “Syetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang satu, maka Syetan lewat jalan yang lain.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (ta’wil) mimpimu itu? Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam menjawab “ilmu pengetahuan.”
Tentang Utsman, Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam sangat menghargai Utsman karena itu Utsman menikahi dua putri Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam, hingga Utsman dijuluki Dzu an-Nurain (pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. “Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya.” “Barang siapa membenci Ali, maka ia merupakan orang munafik.”

Lihatlah diri kita sekarang. Bukankah jika ada seorang rekan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik berjam-jam untuk membicarakan yang satu itu dan melupakan yang sembilan. Ah…ternyata kita belum suka memuji; kita masih suka mencela. Ternyata kita belum mengikuti sunnah Nabi.

Saya pernah mendengar ada seorang ulama yang mengatakan bahwa Allah pun sangat menghormati Nabi Muhammad sallAllahu ‘alayhi wasallam. Buktinya, dalam Al-Qur’an Allah memanggil para Nabi dengan sebutan nama: Musa, Ayyub, Zakaria, dll. tetapi ketika memanggil Nabi Muhammad sallAllahu ‘alayhi wasallam, Allah menyapanya dengan “Wahai Nabi”. Ternyata Allah saja sangat menghormati beliau.

Para sahabat pun ditegur oleh Allah ketika mereka berlaku tak sopan pada Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam. Alkisah, rombongan Bani Tamim menghadap Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam. Mereka ingin Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam menunjuk pemimpin buat mereka. Sebelum Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam memutuskan siapa, Abu Bakar berkata: “Angkat Al-Qa’qa bin Ma’bad sebagai pemimpin.” Kata Umar, “Tidak, angkatlah Al-Aqra’ bin Habis.” Abu Bakar berkata ke Umar, “Kamu hanya ingin membantah aku saja,” Umar menjawab, “Aku tidak bermaksud membantahmu.” Keduanya berbantahan sehingga suara mereka terdengar makin keras. Waktu itu turunlah ayat: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya. Takutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha Mendengar dan maha Mengetahui. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menaikkan suaramu di atas suara Nabi. janganlah kamu mengeraskan suara kamu dalam percakapan dengan dia seperti mengeraskan suara kamu ketika bercakap sesama kamu. Nanti hapus amal- amal kamu dan kamu tidak menyadarinya” (QS. Al-Hujurat 1-2)

Setelah mendengar teguran itu Abu Bakar berkata, “Ya Rasul Allah, demi Allah, sejak sekarang aku tidak akan berbicara denganmu kecuali seperti seorang saudara yang membisikkan rahasia.” Umar juga berbicara kepada Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam dengan suara yang lembut. Bahkan konon kabarnya setelah peristiwa itu Umar banyak sekali bersedekah, karena takut amal yang lalu telah terhapus. Para sahabat Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam takut akan terhapus amal mereka karena melanggar etiket berhadapan dengan Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam.

Dalam satu kesempatan lain, ketika di Mekkah, Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi’ah. Ia berkata pada Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam, “Wahai kemenakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika Kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami”

Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam bertanya, “Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?” “Sudah.” kata Utbah. Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam membalas ucapan utbah dengan membaca surat Fushilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam pun bersujud. Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan bacaannya.

Peristiwa ini sudah lewat ratusan tahun lalu. Kita tidak heran bagaimana Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam dengan sabar mendengarkan pendapat dan usul Utbah, tokoh musyrik. Kita mengenal akhlak nabi dalam menghormati pendapat orang lain. Inilah akhlak Nabi dalam majelis ilmu. Yang menakjubkan sebenarnya adalah perilaku kita sekarang. Bahkan oleh si Utbbah, si musyrik, kita kalah. Utbah mau mendengarkan Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam berbicara. Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Dalam pengajian, suara pembicara kadang-kadang tertutup suara obrolan kita. Masya Allah!

Ketika Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam tiba di Madinah dalam episode hijrah, ada utusan kafir Mekkah yang meminta janji Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam bahwa Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam akan mengembalikan siapapun yang pergi ke Madinah setelah perginya Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam. Selang beberapa waktu kemudian. Seorang sahabat rupanya tertinggal di belakang Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam. Sahabat ini meninggalkan isterinya, anaknya dan hartanya. Dengan terengah-engah menembus padang pasir, akhirnya ia sampai di Madinah. Dengan perasaan haru ia segera menemui Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam dan melaporkan kedatangannya. Apa jawab Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam? “Kembalilah engkau ke Mekkah. Sungguh aku telah terikat perjanjian. Semoga Allah melindungimu.” Sahabat ini menangis keras. Bagi Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam janji adalah suatu yang sangat agung. Meskipun Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam merasakan bagaimana besarnya pengorbanan sahabat ini untuk berhijrah, bagi Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam janji adalah janji; bahkan meskipun janji itu diucapkan kepada orang kafir. Bagaimana kita memandang harga suatu janji, merupakan salah satu bentuk jawaban bagaimana perilaku Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam telah menyerap di sanubari kita atau tidak.

Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam berkata pada para sahabat, “Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!” Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tiba-tiba bangkit dan berkata, “Dahulu ketika engkau memeriksa barisan di saat ingin pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu. Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qishash hari ini.” Para sahabat lain terpana, tidak menyangka ada yang berani berkata seperti itu. Kabarnya Umar langsung berdiri dan siap “membereskan” orang itu. Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam pun melarangnya. Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam pun menyuruh Bilal mengambil tongkat ke rumah beliau. Siti Aisyah yang berada di rumah Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam keheranan ketika Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam meminta tongkat. Setelah Bilal menjelaskan peristiwa yang terjadi, Aisyah pun semakin heran, mengapa ada sahabat yang berani berbuat senekad itu setelah semua yang Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam berikan pada mereka.

Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam. Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam berkata, “Lakukanlah!”

Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam dan memeluk Nabi seraya menangis, “Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu!. Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah”. Seketika itu juga terdengar ucapan, “Allahu Akbar” berkali-kali. Sahabat tersebut tahu, bahwa permintaan Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam itu tidak mungkin diucapkan kalau Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam tidak merasa bahwa ajalnya semakin dekat. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam sebelum Allah memanggil Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam ke hadirat-Nya.

Suatu pelajaran lagi buat kita. Menyakiti orang lain baik hati maupun badannya merupakan perbuatan yang amat tercela. Allah tidak akan memaafkan sebelum yang kita sakiti memaafkan kita. Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam pun sangat hati-hati karena khawatir ada orang yang beliau sakiti. Khawatirkah kita bila ada orang yang kita sakiti menuntut balas nanti di padang Mahsyar di depan Hakim Yang Maha Agung ditengah miliaran umat manusia? Jangan-jangan kita menjadi orang yang muflis. Na’udzu billah…..

Nabi Muhammad sallAllahu ‘alayhi wasallam ketika saat haji Wada’, di padang Arafah yang terik, dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir pidatonya itu Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam dengan dibalut sorban dan tubuh yang menggigil berkata, “Nanti di hari pembalasan, kalian akan ditanya oleh Allah apa yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya nanti, apa jawaban kalian?” Para sahabat terdiam dan mulai banyak yang meneteskan air mata. Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam melanjutkan, “Bukankah telah kujalani hari-hari bersama kalian dengan lapar, bukankah telah kutaruh beberapa batu diperutku karena menahan lapar bersama kalian, bukankah aku telah bersabar menghadapi kejahilan kalian, bukankah telah kusampaikan pada kalian wahyu dari Allah…..?” Untuk semua pertanyaan itu, para sahabat menjawab, “Benar ya Rasul!”

Rasul sallAllahu ‘alayhi wasallam pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, “Ya Allah saksikanlah…Ya Allah saksikanlah…Ya Allah saksikanlah!”. Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam meminta kesaksian Allah bahwa Nabi telah menjalankan tugasnya. Di pengajian ini saya pun meminta Allah menyaksikan bahwa kita mencintai Rasulullah sallAllahu ‘alayhi wasallam. “Ya Allah saksikanlah betapa kami mencintai Rasul-Mu, betapa kami sangat ingin bertemu dengan kekasih-Mu, betapa kami sangat ingin meniru semua perilakunya yang indah; semua budi pekertinya yang agung, betapa kami sangat ingin dibangkitkan nanti di padang Mahsyar bersama Nabiyullah Muhammad, betapa kami sangat ingin ditempatkan di dalam surga yang sama dengan surganya Nabi kami. Ya Allah saksikanlah…Ya Allah saksikanlah Ya Allah saksikanlah”

Cerita Motivasi

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua...


Sahabatku, apakah kita selalu merasa usaha yang selama ini dilakukan tidak berbuah hasil sama sekali? ^_^

Ada sedikit ilustrasi dalam cerita berikut,,


***

Suatu ketika, ada seorang sahabat yang ingin memperbaharui suasana ruang usahanya dengan mengecat kembali ruangan tersebut. Ia merasa kalau warna cat ruangan itu sudah mulai kusam dan luntur. Kebetulan warna awalnya adalah kuning emas,dan ia hanya ingin mengecatnya dengan warna sama. Berharap kusam dan tidak ratanya cat dulu bisa
tertutup.

Sebenarnya,ia dan rekannya sudah merencanakan ini sejak lama. Karena
sejak renovasi awal, ia merasa masih kurang puas dengan cat temboknya. Padahal, ketika itu mereka berjibaku mengecat siang dan malam.

Semua peralatan sudah disiapkan sebelum hari pengecatan. Semua karyawan diliburkan. Cat tembok yang diinginkan pun telah dibeli. Dan merek cat nya pun sama dengan sebelumnya.

Dengan semangat yang menggebu-gebu mereka mulai mengecat tembok. Namun, alangkah terkejutnya ketika diakhir pekerjaan, tembok yang sekiranya menjadi lebih terang dan indah, terlihat sama tidak berbeda dengan yang lalu. Padahal, mereka telah melapisinya berkali-kali.

Sepertinya, ada yang tidak sesuai dengan perkiraan mereka. Semua teknik dan peralatan rasanya sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan pengalaman mengecat pun pernah dilakoni.

Ternyata, ada hal yang harusnya mereka ketahui. Bahwasanya cat yang digunakan itu tidaklah kualitas seperti yang mereka duga. Banyak orang,
teman,tetangga,saudara mereka sewaktu diminta saran berkata bahwa sebaiknya cat yang digunakan berbeda, dan yang lebih berkualitas. Tentu, harganya juga berbeda. Namun, karena alasan itu pula
mereka mencoba menepisnya.

Akhirnya, mereka mencoba itu, untuk mengganti cat dengan merek yang berbeda. Alhasil, sekali mengusap kuas, warna tembok menjadi lebih terang. Kusam dan tidak rata tertutupi dengan sempurna.

Mereka pun tidak perlu berkali-kali mengecat karena hasilnya telah kelihatan bagus. Dan suasana ruangan itu pun menjadi lebih segar dengan warna yang cemerlang.

Sahabat CCM,
Terkadang disaat kita ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, kita tentu
belajar dari pengalaman. Namun ketika itu pula kita sering terlupa akan
hal-hal kecil yang bisa menjadi penentu keberhasilan kita.

Ada strategi,,, kita pernah melakoni semua, kita belajar tentang itu,,,

Ada usaha,,,kita tentu bisa lebih giat...

Ada doa...selalu kita panjatkan,,,

Namun Tuhan punya cara tersendiri membuat kita tersadar akan hal-hal kecil
,,,

itu adalah NASIHAT,,,

Nasihat kepada ketulusan dan kelurusan niat kita,,
apapun itu,,,
sekecil apapun itu,,,
sepahit apapun itu,,,

Nasihat itu bagian dari semangat kita, usaha kita, dan bisa juga jawaban Tuhan akan do'a kita,,,

Sahabatku,
Semangat itu sesuatu yang "inkonsisten", selalu berubah,,tidakbisa selamanya sama dan kuat,,,

DAN KARENANYA ADA NASIHAT,,
yang menjaga semangat itu,
yang bisa memacu semangat kita disaat lemah,lesu,takberdaya,,,

Oleh karena itu,kita selalu diingatkan bahwa hidup adalah untuk saling
menasihati, dalam hal yang baik dan bermanfaat,,,^_^


Sahabatku,,,terimakasih telah membaca,,,semoga tetap semangat ya,,
Salam Motivasi...

Wassalamu'alaikum Wr. Wb